Sabtu, 01 Desember 2012

Proposal penelitian “Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik Terhadap Kualitas Auditor Dalam Kaitannya Dengan Laporan Hasil Pemeriksaan Pada Inspektorat Daerah Kabupaten Konawe ”.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.        Objek Penelitian
Adapun yang menjadi objek dari penelitian yang dilakukan adalah untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis Keahlian, Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik sebagai variabel independen dan Kualitas Auditor sebagai variabel dependen pada Inspektorat daerah kabupaten Konawe.
3.2.         Jenis dan Sumber data
3.2.1.      Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.           
42
 
Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik atau angka-angka. Namun, karena dalam statistik seemua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut, dimana carannya dengan mengklasifikasikan dalam bentuk kategori (Mudrajad Kuncoro, 2009:145). Dalam penelitian ini, data kualitatifnya berupa uraian penjelasan dari variabel dan objek penelitian dan juga pernyataan dalam kuisioner yang akan diklasifikasikan kedalam kategori menggunakan skala likert.
2.            Data Kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric (angka) (Mudrajad Kuncoro, 2009:145). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas pertanyaan kuisioner yang diukur menggunakan skor dari skala Likert.
3.2.2.      Sumber Data
Data dari penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu sebagai berikut :
1.            Data Primer, yaitu data yang diambil langsung dari pusat data atau melalui survey lapangan (Mudrajad Kuncoro, 2009:148). Data dalam penelitian ini bersumber langsung dari responden yang berhubungan dengan objek penelitian ini, yaitu Auditor Internal pada Inspektorat Daerah Kabupaten Konawe yang dikumpulkan melalui kuesioner.
2.            Data Sekunder, yaitu data yang biasannya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Mudrajad Kuncoro,2009:148). Data sekunder dalam penelitian ini, yaitu mengambil data-data dokumen pada Inspektorat daerah Kabupaten Konawe yakni profil dan sejarah Inspektorat Daerah Kabupaten Konawe.


3.3.         Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai Inspektorat Daerah Kabupaten Konawe , dengan jumlah 40 orang. Karena sedikitnnya jumlah populasi yang ada, maka sampel dari penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi, yaitu sebanyak 40 orang, dengan penentuan sampelnya menggunakan Metode Sensus.
3.4.         Metode Pengumpulan Data
Adapun yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.            Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang telah didokumentasikan oleh pihak Inspektorat daerah Kabupaten Konawe yang relevan dengan penelitian.
2.            Kuisioner (Quisionaire), yang dibuat berdasarkan indicator, melihat dari penelitian terdahulu serta menyesuaikan dengan keadaan objek penelitian.
Pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5 (Lima) poin skala Likert, yaitu :

            Nilai 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
            Nilai 2 = Tidak Setuju (TS)
            Nilai 3 = Netral (N)
            Nilai 4 = Setuju (S)
            Nilai 5 = Sangat Setuju (SS)
            (Sekaran, 2000)
3.5.         Metode Pengolahan Data
Adapun metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.            Editing, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti kekonsistenan jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuisioner sehingga data siap diproses.
2.            Coding, yaitu mengkode atau memisahkan data berdasarkan klasifikasi variabel.
3.            Tabulasi, yaitu mengidentifikasi, mencacah terhadap setiap item pernyataan dalam bentuk distribusi frekuensi.
3.6.         Metode Analisis
3.6.1.      Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase. Statistic deskriptif memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian (Keahlian, Independensi, dan Kepatuhan Kode Etik). Skala yang digunakan untuk menilai pertanyaan adalah skala Likert yang mempunyai skor 1 sampai5.
Untuk mengetahui tingkat persentase kecenderungan skor  jawaban (Riduwan, 2008:89) digunakan rumus:
                 % = Total skor keseluruhan yang diperoleh
                                           Skor ideal                              X 100 %
Keterangan:
            Skor ideal = Angka penilaian tertinggi x Jumlah Pertanyaan x              
                                 Jumlah responden
Persentase kecenderungan skor yang diperoleh selanjutnnya dibandingkan dengan kriteria interprestasi skor kuisioner seperti yang dikemukakan oleh (Riduwan,2008:89), sebagai berikut :
                        0%-20% = Sangat lemah
                        21%-40% = Lemah
                        41%-60% = Cukup
                        61%-80% = Kuat
                        81%-100% = Sangat Kuat


3.6.2.      Metode Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan hipotesis yang telah diajukan, maka alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan bantuan software IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Statistics Versi 19. Tekhnik ini digunakan untuk menguji signifikan pengaruh keahlian, independensi, dan kepatuhan kode etik terhadap kualitas auditor dalam kaitannya dengan laporan hasil pemeriksaan. Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan dalam persamaan sebagai berikut :


Rounded Rectangle: Y = a+b1 X1+b2 X2+b3 X3+є
 


Y                     =  Kualitas Auditor dalam Laporan Hasil
                             Pemeriksaan
a                      = Nilai Konstanta
X1                    = Keahlian Auditor
X2                    = Independensi auditor
X3                    = Kepatuhan Kode Etik Auditor
b1, b2, b3               = Koefisien regresi dari masing-masing variabel
є (Epselon)      = Variabel lain yang tidak ditelti.
Dalam Analisis regresi linear berganda menggunakan kuisioner, terdapat beberapa tahap pengujian yang dilakukan. Adapun tahap pengujian tersebut adalah sebai berikut :
1.            Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Uji Validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item dalam instrument penelitian mampu mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sebuah instrument dikatakan valid, jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Ghozali,2001:45). Uji validitas dilakukan dengan analisa item, dimana setiap nilai yang diperoleh untuk setiap item dikorelasikan dengan nilai total seluruh item suatu variabel. Uji korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product Moment, dengan syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,30 dengan derajat signifikan α = 0,05 (Sugiyono, 2001:116). Hasil korelasi dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi untuk degree of freedom (df) = n – k, dan taraf signifikan 5 %, yaitu jika nilai r yang diperoleh ≥ 0,30.
Jadi, jika nilai hasil uji validitas lebih besar dari angka kritis tabel korelasi, maka item pernyataan tersebut dikatakan valid. Dalam pengujian kualitas data ini, untuk menentukan valitidas data dalam penelitian, peneliti menggunakan bantuan IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Statistics Versi 19.
Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih, terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (α), dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (realibel), bila memiliki cronbach alpha >0,6 (Sekaran,2000:204).
2.            Uji Asumsi Klasik
Sebuah model regresi yang baik adalah model regresi dengan kesalahan peramalan seminimal mungkin (Santoso, 2003:42). Karena itu, sebuah model regresi sebelum digunakan seharusnnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik. Beberapa asumsi klasik yang perlu dipenuhi, yaitu :
a.    Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji korelasi antara variabel bebas dalam regresi. Model regresi yang baik seharusnnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan variabel bebas lainnya. Semua variabel yang akan dimasukkan dalam perhitungan regresi harus mempunnyai tolerance di atas 10% dan VIF dibawah 10. Pada umumnnya jika VIF lebih besar dari 10 maka variabel tersebut mempunnyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya.
b.    Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastistas bertujuan untuk menguji ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas  dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Jika gambar dimana titik-titik yang ada pada grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Adannya heterokedastisitas mengindikasikan varians yang tidak yang tidak konstan menghasilkan model estimator yang bias.
c.    Uji Normalitas
Model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas baik menggunakan kurva persebaran data berupa curve normal dan normal plot dimana bila data menyebar disekitar dan mengikuti garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas atau menggunakan uji Kolmogorov-Sminornov, dengan kriteria nilai r value < 0,05 berarti terdistribusi tidak normal.
d.   Uji Hipotesis
Secara statistik ketetapan fungsi regresi sampel dalam menaksir aktual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F serta koefisien determinasinnya. Suatu perhitungan statistik signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknnya berada dalam daerah kritis (H0 ditolak). Sebaliknnya, disebut tidak signifikan, bila nilai uji statistiknnya berada dalam daerah dimana H0 diterima.
1.    Uji signifikan parameter individual (uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji t dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t hitung ditentukkan dengan tidak memperhatikan nilai positif atau negatif dari nilai t hitung tersebut karena nilai t hitung merupakan nilai mutlak | t |. Nilai t yang positif atau negatif merupakan arah dari pengaruh variabel independen tersebut baik itu berbanding lurus (positif) ataupun berbanding terbalik/berlawanan (negatif) terhadap nilai variabel terikat. Dan untuk menentukkan nilai t tabel ditentukkan nilai tabel terikat. Dan untuk menentukkan nilai t tabel ditentukkan dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah :
Bila nilai thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α = 0,05 berarti variabel bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.
Bila nilai thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α = 0,05 berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.
Berdasarkan penjelasan sebelumnnya maka formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatifnnya yaitu sebagai berikut:
H0 : bi = 0, artinnya secara parsial tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).
H1 : bi ≠ 0, artinnya secara parsial terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).


2.    Uji F (signifikan simultan)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F tabel dengan F hitung.
Untuk menentukkan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah :
Bila nilai Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α = 0,05 berarti variabel bebas mempunnyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.
Bila nilai Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α = 0,05 berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.
Berdasarkan penjelasan sebelumnnya maka formulasi hipotesis nihil dan hipotesis alternatifnnya yaitu sebagai berikut :
H0 : b1,b2,b3 = 0, artinnya secara simultan tidak terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).
H1 : b1,b2,b3 ≠ 0, artinnya secara simultan terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).
3.    Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada diantara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali,2005).
3.7.       Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel & Indikator Variabel
3.7.1.      Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu variabel bebas (Independent) dan variabel terikat (Dependent).
a.         Variabel Bebas (independent), yaitu Keahlian, Independensi dan Kepatuhan Kode Etik.
b.        Variabel Terikat (dependent), yaitu Kualitas Auditor.

3.7.2.      Definisi Operasional Variabel dan Indikator Variabel
Untuk dapat memberikan pemahaman mengenai variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini, berikut uraian definisi operasional dan indikator atas masing-masing variabel dalam penelitian ini:
Variabel Independent (X):
1.        Keahlian (X1) adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan sebuah pekerjaan tertentu yang menjadi bidang kerjanya. (Agung (2007) dalam Citra Lestari (2011).
Indikator Keahlian :
Untuk variabel keahlian diukur dengan kriteria yang dikembangkan oleh Praptomo (2002) dalam Asih, 2006 (dengan modifikasi), yaitu merencanakan program kerja pemeriksaan, menyusun program kerja pemeriksaan, melaksanakan program kerja pemeriksaan, menyusun kertas kerja pemeriksaan, dan menyusun laporan hasil pemeriksaan.
2.        Independensi (X2), menyatakan bahwa auditor APIP harus objektif dalam pelaksanaan tugasnya dengan kriterianya auditor harus memiliki sikap yang netral dan tidak bias serta menghindari konflik kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan pekerjaan yang dilakukannya, jika independensi atau objektifitas terganggu, baik secara faktual maupun penampilan, maka gangguan tersebut harus dilaporkan kepada pimpinan APIP. (Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 Maret 2008).
Indikator Independensi :
Untuk variabel independensi diukur dengan kriteria yang dikembangkan dalam penelitian Yulia Kusumah Mahmud (2011), yaitu independensi penyusunan program, independensi pelaksanaan pekerjaan dan independensi pelaporan.
3.        Kepatuhan Kode Etik (X3) adalah perangkat prinsip moral atau nilai. Masing-masing orang memiliki perangkat nilai, sekalipun tidak dapat diungkapkan secara eksplisit. (Firdaus (2005:38).
Indikator Kepatuhan Kode Etik :
Variabel Kepatuhan Kode Etik diukur dengan kriteria yang dikembangkan dalam penelitian Haslinda Lubis (2009) dengan modifikasi yaitu melaksanakan tugas dan mentaati peraturan perundang-undangan, bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik organisasi intern, bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap auditi, dan bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap masyarakat.


Variabel Dependent (Y):
4.        Kualitas Auditor (Y) adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.
Indikator Kualitas Auditor :
Untuk mengukur variabel kualitas auditor, menggunakan model kualitas auditor yang dikembangkan dalam penelitian Haslinda Lubis (2009) dan Yulia Kusumah Mahmud (2011) dengan modifikasi, dijadikan sebagai indikator untuk kualitas auditor yaitu Melaksanakan tupoksi dengan efektif, Mempersiapkan KKP, Melaksanakan perencanaan dan koordinasi audit dan Konsistensi penyajian laporan hasil audit.
Variabel serta indikator dan skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diikhtisarkan dalam tabel 3.1 berikut ini :





Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian
Indikator Variabel
Skala Pengukuran

Instrumen
Keahlian
(X1)
·      merencanakan program kerja pemeriksaan
·       menyusun program kerja pemeriksaan
·      melaksanakan program kerja pemeriksaan
·      menyusun kertas kerja pemeriksaan
·      menyusun laporan hasil pemeriksaan.




Ordinal



Kuisioner
Independensi
(X2)
·      independensi penyusunan program
·      independensi pelaksanaan pekerjaan
·       independensi pelaporan.


Ordinal


Kuisioner
Kepatuhan Kode Etik
(X3)
·      melaksanakan tugas dan mentaati peraturan perundang-undangan
·      bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap organisasi intern
·      bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap auditi
·      bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap masyarakat.




Ordinal




  
   Kuisioner
Kualitas Auditor
(Y)
·      Melaksanakan tupoksi dengan efektif
·      Mempersiapkan KKP
·      Melaksanakan perencanaan dan koordinasi audit
·       Konsistensi penyajian laporan hasil audit.


Ordinal


Kuisioner


















                                           

Tidak ada komentar: