Makalah
AKUNTANSI MANAJEMEN
“PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
PENUH DALAM PENENTUAN HARGA
JUAL”
Oleh :
Kelompok 8
1.
BERNARD TICOALU (B1C1
09 112)
2.
TRISNAWATI HALIM (B1C1
09 034)
3.
PUTRA HAMZAH (B1C1 09 078)
4.
HAZIATI (B1C1
09 052)
5.
RAMDANI (B1C1 09 118)
6.
YUNI (B1C1
09 166)
7.
ABDULLAH RIDWAN (B1C1
09 036)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
A. KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL
Satu-satunya faktor yang memiliki kepastian relatif
tinggi yang berpengaruh dalam penentuan harga jual adalah biaya. Biaya
memberikan informasi batas bawah suatu harga jual harus ditentukan. Di bawah
biaya penuh produk atau jasa, harga jual akan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan. Kerugian yang timbul akibat harga jual dibawah produk atau jasa,
dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan perusahaan akan berhenti sebagai going concern atau akan mengganggu
petumbuhan perusahaan.
B.
MANFAAT
INFORMASI BIAYA PENUH DALAM KEPUTUSAN PENENTUAN HARGA JUAL
Informasi biaya penuh memberikan manfaat berikut ini
bagi manajer penentu harga jual dalam pengambilan keputusan harga jual :
1.
Biaya
Penuh Merupakan Titik Awal Untuk Mengurangi Ketidakpastian Yang Dihadapi Oleh
Pengambil Keputusan. Dalam
pengambilan keputusan, manajer penentu harga jual menghadapi berbagai faktor
yang mengandung banyak ketidakpastian. Satu-satunya informasi yang memberikan
kepastian relatif tinggi, yang ada di tangan manajer penentu harga jual adalah
biaya. Dengan informasi biaya penuh produk atau jasa yang cermat di tangannya,
manajer penentu harga jual memiliki dasar untuk menetapkan kebijakan penentuan
harga jual dengan aman.
2.
Biaya
Penuh Merupakan Dasar Yang Memberikan Perlindungan Bagi Perusahaan Dari
Kemungkinan Kerugian. Untuk
menghindari kerugian, salah satu cara adalah dengan berusaha memperoleh
pendapatan yang paling tidak tidak dapat menutup biaya penuh.
3.
Biaya
Penuh Memberikan Informasi Yang Memungkinkan Manajer Penentu Harga Jual
Melongok Struktur Biaya Perusahaan Lain. Dengan
informasi biaya penuh yang berada di tangannya, manajer penentu harga jual akan
mampu memahami atau paling tidak menduga
tidakan yang dilakukan oleh perusahaan pesaing, manakala perusahaan pesaing
melakukan perubahan harga jual produk atau jasanya.
4.
Biaya
Penuh Merupakan Dasar Untuk Pengambilan Keputusan Perusahaan Memasuki Pasar. Berdasarkan perbandingan harga jual yang terbentuk di pasar dengan
biaya penuh produk atau jasa, manajer penentu harga jual akan menghadapi tiga
kemungkinan berikut ini :
-
Jika biaya penuh produk atau
jasa perusahaan melebihi harga jual yang terbentuk di pasar tertentu,
perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut, karena kerugian akan terjadi.
-
Jika biaya penuh produk atau
jasa dapat di tutup dengan harga jual yang terbentuk di pasar, namun harga jual
tersebut belum mampu menghasilkan laba yang memadai jika dibandingkan dengan
investasi, maka perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut.
-
Jika kemungkinan pertama dan
kedua tersebt di atas akan dihadapi, perusahaan dapat merancang program untuk
mengubah proses produksi dan kegiatan pemasaran agar biaya penuh untuk
memproduksi dan memasarkan produk atau jasa, yang dengan harga jual tertentu
yang terbentuk di pasar, perusahaan akan menutup seluruh biaya penuh dan mampu
menghasilkan laba yang sepadan dengan investasi.
C.
METODE
PENENTUAN HARGA JUAL
a)
Penentuan
Harga Jual Normal (Normal Pricing)
Harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal ditentukan dengan
formula sebagai berikut :
Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan
Cost-Plus
Pricing
Cost-plus pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang
diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan
memasarkan produk.
Taksiran biaya penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan : full costing dan variable costing.
Unsur Biaya Penuh Dengan
Pendekatan Full Costing
Biaya bahan
baku Rp xx
Biaya tenaga
kerja langsung xx
Biaya
overhead pabrik (variabel + tetap) xx
Taksiran
total biaya produksi Rp xx
Biaya
administrasi dan umum Rp xx
Biaya
pemasaran xx
Taksiran
total biaya komersial Rp xx
Taksiran
biaya penuh Rp xx
Unsur Biaya Penuh Dengan Pendekatan Variable Costing
Biaya
Variabel :
Biaya bahan
baku Rp xx
Biaya tenaga
kerja langsung xx
Biaya
overhead pabrik variabel xx
Taksiran
total biaya produksi variabel Rp xx
Biaya
administrasi dan umum variabel Rp xx
Biaya
pemasaran variabel xx
Total biaya
variabel xx
Biaya tetap :
Biaya
overhead pabrik tetap Rp xx
Biaya
administrasi dan umum tetap xx
Biaya
pemasaran tetap xx
Taksiran
total biaya tetap xx
Taksiran biaya penuh Rp xx
Unsur kedua yang diperhitungkan dalam harga jual adalah
laba yang diharapkan. Laba yang diharapkan dihitung berdasarkan investasi yang
ditanamkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Untuk memperkirakan beapa laba
wajar yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu mempertimbangkan :
Cost of Capital, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk investasi yang dilakukan dalam perusahaan.
Risiko Bisnis, semakin besar risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, semakin besar
persentase yng ditambahkan pada cost of
capital di dalam memperhitungkan laba ynag diharapkan.
Besarnya Capital Employed, jumlah investasi (atau capital
employed) yang ditanamkan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa
merupakan factor yang menentukan besarnya laba yang diharapkan, yang
diperhitungkan dalam harga jual.
Rumus Perhitungan Harga Jual Per
Unit
Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya secara
umum dapat diyatakan dalam persamaan berikut ini :
Persentase markup dihitung dengan rumus :
Terdapat perbedaan konsep langsung dan tidak langsungnya
biaya dengan volume antara metode full
costing dengan metode variable
costing. Konsep biaya yang berhubungan langsung dengan volume menurut
metode full costing adalah berupa
biaya produksi, sedangkan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan volume
adalah berupa biaya nonproduksi.
Variable costing memandang dengan cara yang berbeda terhadap biaya yang dipengaruhi
secara langsung oleh volume produk bila dibandingkan dengan full costing. Dalam pendekatan variable costing, biaya penuh yang
dipengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya variabel,
sedangkan biaya penuh yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume produk
terdiri dari biaya tetap.
Penentuan Harga Jual Waktu Dan
Bahan
(Time And Material Pricing)
Metode penentuan harga jual ini digunakan oleh
perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa
reparasi dan bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.
Penentuan Harga Jual Waktu, perusahaan bengkel, dok kapal, dan
perusahaan lain yang menjual jasa reparasi pada dasarnya menjual jam kerja
tenaga kerja langsung yang digunakan untuk menghasilkan jasa reparasi.
Formula Harga Jual
Waktu (Time Pricing)
Biaya tenaga
kerja langsung xx
Markup per jam tenaga
kerja langsung atau
Persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung xx
+
Harga jual
waktu xx
Markup atau persentase markup dihitung
sbb :
Biaya tidak langsung xx
Laba yang
diharapkan xx
+
Jumlah xx
Taksiran jam
tenaga kerja langsung atau
Taksiran
biaya tenaga kerja langsung xx
:
Markup per jam tenaga
kerja langsung atau
Persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung xx
Formula Perhitungan
Biaya Tenaga Kerja Langsung Per Jam
Taksiran upah
tenaga kerja yang akan dibayarkan kepada
Tenaga kerja langsung selama
tahun anggaran xx
Biaya
kesejahteraan tenaga kerja langsung (misalnya tunjangan
Kesehatan, tunjangan
kesejahteraan, dsb.) xx
+
Jumlah biaya
tenaga kerja langsung xx
Jam kerja
tenaga kerja langsung dalam tahun anggaran
(dihitung dengan mengalikan
jumlah tenaga kerja
langsung dengan jam kerja selama tahun
anggaran) xx
:
Biaya tenaga
kerja langsung per jam xx
Formula perhitungan Markup dan Unsur yang Membentuk Markup
Biaya
tidak langsung
Taksiran
biaya tidak langsung selama tahun anggaran :
Gaji pengawas
dan biaya tenaga kerja tidak langsung lain Rpxx
Biaya
depresiasi aktiva tetap
xx
Biaya
asuransi
xx
Biaya
listrik xx
Biaya air xx
Biaya
reparasi aktiva tetap xx
Biaya umum
xx
₊
Jumlah biaya tidak langsung
Perhitungan
laba yang diharapkan
Taksiran jumlah aktiva pada awal tahun
anggaran Rpxx
Tariff kembalian investasi (return on investment) yang
diharapkan
(dalam persentase) xx
₊
Laba yang diharapkan per tahun Rp xx
Perhitungan
markup
Biaya tidak langsung Rpxx
Laba yang diharapkan xx
₊
Jumlah Rpxx
Jam kerja langsung atau biaya tenaga kerja
langsung dalam tahun anggaran xx
Markup (dalam rupiah per jam tenaga
kerja langsung) atau persentase markup xx
Penentuan Harga Jual
Bahan dan Suku Cadang, Perusahaan
bengkel, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi di samping
menjual jam kerja tenaga kerja langsung yang digunakan untuk menghasilkan jasa
reparasi, juga menjual bahan (seperti berbagai macam oli) dan suku cadang.
Formula
Harga Jual Bahan Baku dan Suku Cadang (Material
Pricing)
Harga beli
bahan dan suku cadang xx
Persentase markup x harga beli bahan dan suku
cadang xx
₊
Harga jual
bahan dan suku cadang
Persentase markup dihitung dengan formula sebagai
berikut :
Biaya tidak
langsung xx
Laba yang
diharapkan xx
₊
Jumlah xx
Taksiran
nilai dari bahan dan suku cadang yang akan dibeli dalam tahun anggaran xx
:
Persentase markup xx
Penentuan Harga Jual dalam
Cost-type Contract (Cost-type Contract Pricing)
Cost-type Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju
untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang
sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen dengan laba yang dihitung sebesar
persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Jika dalam keadaan
normal, harga jual produk atau jasa yang akan dijual di masa yang akan dating
ditentukan dengan metode cost-plus pricing, berdasarkan taksiran biaya penuh
sebagai dasar, dalam cost-type contract
harga jual yang dibebankan kepada konsumen dihitung berdasarkan biaya penuh
sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk.
Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus
(Special Order Pricing)
Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan di
luar pesanan regular perusahaan. Dalam keadaan seperti ini, yang perlu
dipertimbangkan oleh manajer penentu harga jual adalah:
1.
Pesanan regular adalah pesanan
yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam
setahun anggaran. Dengan demikian jika manajer penentu harga jual yakin bahwa
seluruh biaya tetap dalam tahun anggaran akan dapat ditutup oleh pesanan yang
regular, maka pesanan khusu dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan
kontribusi dalam menutup biaya tetap.
2.
Jika misalnya dengan penerimaan
khusus, perusahaan diperkiran tidak hanya akan menegluarkan biaya variable
saja, namun memerlukan biaya tetap, karena harus beroperasi di atas kapasitas
yang tersedia, maka harga jual pesanan khusus harus di atas biaya variable
dengan kenaikan biaya tetap karena pesanan khusus tersebut.
Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi
akuntansi diferensial merupakan dasar yang dipakai sebagai landasan penentu
harga jual.
Penentuan Harga Jual Produk atau
Jasa yang Dihasilkan oleh Perusahaan
yang Diatur dengan Peraturan
Pemerintah
Dalam penentuan
harga jual normal, biaya penuh masa yang akan dating yang dipakai sebagai dasar
penentuan harga jual dihitung dengan menggunakan salah satu pendekatan: full costing atau variable costin. Dalam penentuan harga jual yang diatur dengan
peraturan Pemerintah, biaya penuh masa yang akan dating yang dipakai sebagai
dasar penentuan harga jual tersebut dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing saja, karena pendekatan variable costing tidak diterima sebagai
prinsip akuntansi yang lazim.
Untuk
memungkinkan wakil rakyat menilai kewajaran biaya penuh yang dipakai sebagai
dasar penentuan harga jual diperlukan pedoman rinci unsure-unsur biaya produksi
dan biaya nonproduksi yang diperhitungkan dalam biaya penuh dan pedoman cara
pengukurannya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar