BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyusunan
program merupakan proses perencanaan jangka panjang yang di dalamnya manajemen
merencanakan alokasi sumber daya (recources)
kepada berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk pelaksaan
strategi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sebelum manajemen menetapkan
jumlah sumber ekonomi yang akan di alokasikan kepada program-program tertentu
di masa yang akan datang, manajemen menghadapi masalah pemilihan
program-program yang akan di laksanakan. Untuk memungkinkan pemilihan program
yang secara otomatis terbaik bagi perusahaan diantara berbagai alternative
program yang mungkin dilaksanakan oleh perusahaan, manajemen memerlukan
informasi akuntansi diferensial. Setelah manajemen melakukan pemilihan program
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu panjang dimasa yang akan datang,
manajemen memerlukan informasi akuntansi penuh untuk mengukur dan
mengalokasikan sumber ekonomi kepada program-program yang telah di pilih
tersebut.
Dalam
perencanaan jangka panjang, manajemen puncak menghadapi masalah mesin dan
ekuipmen baru untuk memenuhi bertambahnya permintaan terhadap produk-produk
perusahaan, dan masalah penggantian aktiva tetap yang sudah tidak ekonimis
pemakaiannya, serta masalah-masalah lain yang berhubungan dengan investasi atau
penanaman modal (capital expenditure).
Karena pada umumnya investasi membutuhkan dana yang relative besar, dan
keterkaitan dana tersebut dalam jangka waktu yang relative panjang, serta
mengandung resiko, maka di perlukan pertimbangan yang masak sebelum investasi
tersebut dilaksanakan. Diantara berbagai informasi yang dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan investasi, informasi akuntansi manajemen, yang berupa
aktiva diferensial, pendapatan diferensial, dan atau biaya diferensial
merupakan informasi penting untuk menilai kelayakan ekonomis suatu rencana
investasi.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
yang menjadi permasalahan dari makalah ini adalah:
1.
Menjelaskan tentang
penggunaan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan
investasi
2.
Menjelaskan bagaimana
cara pengambilan keputusan investasi dalam lingkungan manufaktur maju
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
penggunaan informasi diferensial dalam pengambilan keputusan
2.
Untuk mengetahui cara
pengambilan keputusan investasi dalam lingkungan manufaktur maju.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
INVESTASI
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka
panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang
Jenis-Jenis Investasi
Investasi dapat di bagi menjadi empat golongan berikut ini:
1.
Investasi yang tidak
menghasilkan laba (non- profit investment)
2.
Investasi yang tidak
dapat diukur labanya (non-measurable
profit investment)
3.
Investasi dalam
penggantian akuipmen (replacement
investment),
4.
Investasi dalam
perluasan usaha (expansion investment)
Þ
Investasi yang Tidak Menghasilkan Laba
Investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan
pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui,yang mewajibkan
perusahaan untuk melaksakan tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. Misalnya
karena air limbah yang telah digunakan dalam proses produksijika dialirkan
keluar pabrik akan mengakibatkan munculnya pencemaran lingkungan, maka perintah
mewajibkan perusahaan untuk memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum air tersebut
dibuang keluar pabrik.
Þ
Investasi yang Tidak Dapat Diukur Labanya
Investasi ini dimaksutkan untuk menaikan laba, namun laba yang
diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk
dihitung secara teliti. Sebagai contoh pengeluaran biaya promosi produk untuk
jangka panjang, biaya penelitian dan pengembangan, dan biaya program pelatihan
serta pendidikan kariawan.
Þ
Investasi Dalam Penggantian Mesin dan Ekuipmen
Investasi jenis ini meliputi pengeluran untuk penggantian mesin dan
ekuipman yang ada. Penggantian mesin dan ekuipmen biasanya dilakukan atas dasar
pertimbangan adanya penghematan biaya (biayadiferensial) yang diperoleh atau
adanya kenaikan produktivitas (pendapatan difernsial) dengan adanya
penggaantian tersebut
Þ
Investasi Dalam Perluasan Usaha
Investasi
jenis ini merupakan pengeluaran unuk menambah kapasitas produksi atau operasi
menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tambahan kapasitas memerlukan aktiva diferensial
berupa tambahan investasi dan menghasilkan pendapatan diferensial, yang berupa
tambahan pendapatan (revenues), serta memerlukan diferensial, yang berupa tambahan biaya karena
tambahan kapasitas.
2.2
INFORMASI AKUNTANSI
MANAJEMEN
Dalam pengambilan keputusan investasi, manajemen memerlukan informasi
akuntansi manajemen berupa aktiva penuh, pendapatan penuh, dan biaya penuh yang
akan datang. Informasi aktiva penuh memberi ukuran berapa jumlah dana yang akan
ditanamkan dalam proyek atau kegiatan tertentu, sedangkan pendapatan dan biaya
penuh masa yang akan datang memberikan ukuran tingkat kemampuan menghasilkan
laba dari investasi dalam proyek atau kegiatan yang direncanakan tersebut.
Dalam pengambilan keputusan, biaya kesempatan memegang peran yang
sangat penting. Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang
dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Analisi biaya dalam keputusan investasi lebih
dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penerimaan kas dalam investasi memiliki
nilai waktu uang.
2.3
PAJAK PENGHASILAN DAN KEPUTUSAN
INVESTASI
Karena keputusan investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas
laba (pajak penghasilan) merupakan unsur informasi penting yang ikut
dipertimbangkan dalam perhitungan aliran kas untuk pengambilan keputusan
investasi. Oleh karena itu perhitungan dalam aliran kas keluar dari investasi,
perlu diperhitungkan pula tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar
akibat adanya penghematan biaya atau penambahan pendapatan tersebut.
Dalam pergantian aktiva tetap, perusahaan akan memiliki kesempatan
memperoleh kas masuk dari penjualan aktiva tetap lama dan kemungkinan
memperoleh laba atau menderita kerugian dari aktiva tetap lama tersebut. Dengan
demikian biaya kesempatan dan pajak yang diperhitungkan dalam keputusan
penggantian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Kas masuk
dari penjualan aktiva tetap lama Rp1.000.000
Pajak
penghasilan atas laba penjualan aktiva tetap:
Harga jual aktiva tetap lama Rp1.000.000
Nilai buku aktiva tetap lama Rp 800.000
Laba penjualan aktv tetap lama Rp
200.000
Pajak penghasilan atas laba penjualan
Aktiva tetap lama 35%× Rp200.000 Rp 70.000
Kas masuk bersih dari
penjualan aktiva tetap lama Rp 930.000
2.4
KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Ada beberapa untuk menilai perlu tidaknya suatu
investasi atau untuk memilih berbagai macam alternative investasi. Ada empat
metode untuk menilai suatu usulan investasi:
1.
Pay-back.
2.
Average return on investment.
3.
Present value.
4.
Discount cash flows
Þ
Pay-back Metodh
Salah satu metode yang pada umumnya digunakan untuk menentukan perlu
tidaknya penambahan atau pergantian aktiva tetap perusahaan adalah pay-back method. Metode ini sering pula disebut dengan istilah
lain seperti: pay off method dan pay-out method.
Rumus perhitungan pay-back (dalam tahun) dapat dibagi menjadi dua
kelompok:
·
Rumus perhitungan pay-backperiod yang belum memperhitungkan unsur pajak penghasilan.
·
Rumus perhitungan pay-back period yang memperhitungkan unsur pajak penghasilan
Rumus perhitungan pay-back period yang belum memperhitungkan unsur pajak penghasilan. Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam contoh penentuan pay-back period dalam investasi untuk perlusan
usaha, pay
back period dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Pay back period (dalam tahun) = investasi
Laba tunai rata-rata pertahun
Contoh 3 :
Tuan A mempunyai rencana akan menginvestasikan
uangnya dalam usaha tarsport. Menurut rencana dia akan membeli sebuah mobil
penumpang dengan harga Rp 72.000.000 (sudah termasuk bea balik nama). Untuk
memperkirakan dalam jangka waktu berapa tahun investasi tersebut akan kembali,
tuan A memperkirakan pendapatan diferensial dan biaya diferensialtunai perbulan
dari usahanya sebagai berikut:
Taksiran pendapatan diferensial Rp5.000.000
Taksiran biaya diferensial
tunai (berupa biaya keluar ktng Rp3.800.000
Laba tunai per bulan Rp1.200.000
Jika dampak penghasilan akibat
tambahan laba tunai tidak di perhitungkan dalam pengambilan keputusan,
investasi tersebut akan kembali lagi dalam jangka waktu:
Pay-back = 72.000.000 = 60 bulan
1.200.000
Apabila
diterapkan dalam investasi pada penggantian aktiva tetap, maka rumus
perhitungan pay-back periode adalah sebagai berikut:
Pay-back period = investasi
Penghematan tunai per
tahun
Rumus perhitungan pay-back period yang memperhitungkan unsur pajak penghasilan
Adapun rumus perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Pay-back period = investasi
Kas masuk bersih
Dalam rumus
perhitungan pay-back tersebut, pembilang yang berupa investasi merupakan aktiva
diferensial yang direncanakan dalam usulan investasi penggantian aktiva tetap
atau perluasan usaha, dan penyebut yang berupa kas masuk bersih.
Dalam perhitunga pay-back period terdapat dua unsur yang harus diperhitungkan:
1.
Pengeluaran
kas bersih (net casg outlay).
2. Penghematan tunai (cash savings)
Kebaikan pay-back method
a.
Untuk
investasi yang besar resikonya dan sulit untuk diperkirakan, maka tes dengan
metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengambilan
investasi.
b.
Metode
ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yangmempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih
investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
c.
Metod ini merupakan alat yang sederhana untuk
memilih investasi sebelum meningkat kepenilaian lebih lanjut dengan
mempertimbangkan kemampuan investasi untuk menghasilka laba seperti dalam present value
method dan discounted cash flow method.
Kelemahan Pay-back Method
a. Metode ini tidak memperhitngkan nilai waktu uang. Karena adanya
perubahan tenaga beli uang,maka nilai uang yang diterima skarang akan lebih
berharga bila dibandingkan dengan jika uang tersebut diterima setahun kemudian.
b. Metode ini tidak memperlihatkan
pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.
Metode Rata-rata Kembalian
Investasi (average return of investment
method atau Unadjusted Rate of
Return Method). Metode ini serign disebut accounting method atau
financial statement method,karena dalam
perhitungannya digunakan angka laba akuntansi (accounting profit).Rumus perhitungan rata rata kembalian investasi (average return on
investment) adalah:
Rata-rata kembalian
investasi = laba sesuadah pajak
Rata-rata investasi
Adapun rumus
perhitungan tarif kembalian investasi (rate of return on investment) adalah:
Tariff kembalian investasi = rata-rata kembalian penutupan
Kas tahunan
- investasi
Rata-rata investasi
Kebaikan metode rata-rata kembalian investasi. Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama
umur proyek investasi.
Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi
1.
Tidak
memperhitungkan nilai waktu uang
2.
Di
pengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi
3.
Metode
ini tidak dapat di terapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.
Þ Present Value Method
Metode ini
digunakan untuk memperhitungkan nilai waktu uang dimana dalam keputusan
penambahan aktiva tetap, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan
adalah besarnya selisih antara pendapatan diferensial dengan biaya diferensial
serta dampak pajak penghasilan sebagai akibat dari adanya pendapatan
diferensial dan biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap tersebut.
Kebaikan Present Value Method
1.
Metode
ini memperhitungkan nilai waktu uang.
2.
Dalam
present value method semua aliran kas selama umur proyek investasi
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan investasi.
Kelemahan Present Value Method
1.
Membutuhkan
perhitungkan yang cermat dalam menentukan tarif kembalian investasi
2.
Dalam
membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama jumlah investasi yang di
tanamkan di dalamnya, nilai tunai aliran kas bersih dalam rupiah tidak dapat di
pakai sebagai pedoman
Þ Discounted Cash Flows Method
Pada dasarnya discounted cash flows method
sama dengan present value
method karena keduanya
memperhitungkan nilai waktu uang dimasa yang akan datang. Perbedaannya adalah
dalam present value method tarif
kembalian (Rate of return) sudah ditentukan lebih dulu sebagai tarif kembalian, sedangkan dalam discounted cash
flows method justru tarif
kembaliannya di hitung sebagai dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan
investasi.
2.5
ASUMSI YANG MELANDASI PRESENT VALUE DAN DISCOUNTED CASH FLOWS METHOD
Ada dua asumsi yang melandasi perhitungan nilai
tunai bersih dalam present value method dan tarif kembalian investasi dalam menggunakan discounted cash
flows method:
1.
Semua
aliran kas di anggap tejadi pada akhir periode
2.
Semua
aliran kas yang di hasilkan oleh investasi di anggap segera ditanamkan kembali
ke dalam proyek lain, yang menghasilkan tariff kembalian paling tidak sama
dengan tariff kembalian investasi proyek yang pertama.
2.6
BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)
Ada
dua macam pengertian biaya modal: biaya modal khusus (specific cost of
capital) yaitu biaya
yang berhubungan dengan sumber pembelanjaan tertentu pada saat tertentu dan
biaya modal rata-rata (average cost of capital) yaitu rata-rata tertimbang bebrbagai biaya modal
khusus pada saat tertentu.
Þ
Biaya Modal Pinjaman (Cost of Debt)
Biaya modal pinjaman dihitung dengan cara
menentukan tarif bunga efektif setelah pajak. Karena bunga modal pinjaman yang
dikeluarkan perusahaan dapat dikurangkan dari penghasilan untuk menimbulkan
penghematan pajak (tax saving).
Þ Biaya
Modal Saham Istimewa (Cost of Preferred
Stock)
Biaya modal saham investasi dihitung dengan cara membawa dividen saham
istimewa dengan harga pasarnya saat kini. Sebagai contoh , jika nilai nominal
saham istimewa Rp 1.000.000 perlembar dan dividennya 17% pertahun, sedangkan
harga pasarnya Rp 9.000.000 perlembar, maka biaya modal khusus (specific cost of
capital) bagi saham
istimewa tersebut adalah 18,89% [(17% x Rp 1.000.000) : Rp 9.000.000].
Þ Biaya
Modal Saham Biasa (Cost of Common
Equity)
Rumus perhitungan modal saham biasa adalah:
k = D
+ t
p
k = biaya modal saham biasa
D = deviden per lembar yang kini dibayarkan kepada pemegang saham biasa
P = harga pasar perlembar saham yang berlaku kini
t
= tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata yang diharapkan untuk deviden saham
biasa
Þ Biaya
Modal Rata-Rata (Average Cost of
Capital)
Biaya
modal rata-rata dihitung dari berbagai biaya modal khusus dengan menggunakan
angka penimbang sebesar proporsi tiap-tiap sumber pembelanjaan dalam total
investasi yang akan dilakukan
.
2.7
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DALAM LINGKUNGAN
MANUFAKTUR MAJU
Þ Penentuan
Besarnya Investasi
Investasi
dalam lingkungan manufaktur maju berwujud penggantian mesin-mesin lama dengan
mesin-mesin baru yang dikendalikan dengan computer atau berupa perluasan usaha,
dengan menambahkan mesin-mesin berteknologi maju yang dikendalikan dengan
computer.
Þ Penaksiran
Aliran Kas Masuk Selama Umur Investasi
Dalam
lingkungan manufaktur maju, manfaat tdak berwujud dan penghematan tidak
langsung dari investasi menjadi signifikan, dan harus diperhitungkan dalam
penaksiran aliran kas masuk. Jika perusahaan melakukan investasi dalam mesin
dan ekuipmen berteknologi maju dan menerapkan JIP philosophy dalam produksinya,mutu produk menjadi dapat
diandalkan, kepuasan pelanggan menjadi meningkat, posisi daya saing menjadi
kuat, kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar menjadi lebih
besar. Jika manfaat tidak terwujud ini
tidak diperhitungkan dampaknya terhadap aliran kas masuk, usulan investasi
kedalam mesin dan ekuipmen berteknologi maju kemungkinan akan di tolak, dan
perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperbaiki posisi daya saingnya di
pasar.
Þ Nilai
Residu
Pendekatan yang lebih baik dalam
menghadapi ketidakpastian jumlah nilai residu adalah dengan menggunakan
analisis sensitifitas.
Þ Discount Rate
Dalam teori, jika aliran kas masa yang akan datang
dapat diketahui dengan pasti, discout rate yang benar adalah sebesar biaya
modal perusahaan (firm’s cost of apital). Kenyataannya aliran kasnmasuk masa yang akandatang adlah tidak pasti
, oleh karena itu untuk menghadapi ketidak pastian tersebut pengambilan
keputusan biasanya menggunakan discount rateyang lebih tinggi dari biaya modal
perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat kami ajukan dari makalah ini adalah:
1.
Informasi
akuntansi manajemen yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi
adalah informasi akuntansi diferensial tang terdiri dari aktiva diferensial
berupa tambahan investasi pada awal umur proyek dan biaya diferensial dan
pendapatan diferensial selama umur proyek, informasi yang akan datang dapat
berupa full cost
informasi dan dapat berupa differential cost information.
2.
Investasi
adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba
yang akan datang.
3.
Ada empat
metode yang umum digunakan sebagai kriteriala penilaian investasi: pay-back method, rate of return on investment, present value method, dan discounted cash flows method.
4.
Kecermatan
informasi akuntansi manajemen dibutuhkan oleh manajemen dalam lingkungan
manufaktur maju yaitu: penentuan besarnya investasi, penaksiran besarnya aliran
kas masuk selama umur investasi, penentuan besarnya nilai residu, penentuan
besarnya discount rate.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami
ajukan dalam makalah ini adalah sebaiknya dalam pengambilan keputusan
investasi, manajemen harus menggunakan informasi manajemen yang akurat dalam
proyek atau kegiatan te agar dapat mengetahui laba dari investasi dalam proyek
atau kegiatan yang direncanakan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar