TUGAS MID
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
( JURNAL AKUNTANSI PERBANKAN )
OLEH:
M A R I A N I
B1C1 09126
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010
Hasil Review Jurnal dari penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad Wahyudi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang tentang ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARI’AH MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA
RUGI DAN NILAI TAMBAH (studi kasus pada Bank Syari’ah Mandiri).
Intisari dari penelitian yang dilakukan adalah
kinerja keuangan, laba rugi dan nilai tambah, yang merupakan kata kunci dari
penelitian tersebut.
Konsep Operasional Bank Syari’ah
Bank
Syari’ah dalam UU No 10 Tahun1998 tentang Perbankan Pasal 1 tidak
didefinisikan secara rinci. Namun dapat ditarik pengertian bahwa bank syari’ah
adalah bank umum atau bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syari’ah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Aktivitas perbankan syari’ah dapat
dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa mereka kepada,
paling tidak, pelaksanaan dua ajaran Qur’an yaitu; 1 (satu), prinsip ta’awun,
yaitu saling membantu dan saling berkerjasama diantara anggota masyarakat untuk
kebaikan (QS 5:2), 2 (dua) prinsip menghindari al ikhtina, yaitu menahan
uang (dana) dan membiarkannya mengannggur (idle) dan tidak berputar
dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum (QS 4:29).
Standar Akuntansi Perbankan Syari’ah
Akuntansi bank syari’ah adalah
akuntansi yang berhubungan dengan aspek-aspek lingkungannya. Karena syari’ah
adalah mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia, baik ekonomi,
politik, sosial dan filsafat moral. Dengan kata lain, syari’ah berhubungan
dengan seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya adalah akuntansi.
PSAK No. 59 ini kemudian dijabarkan
dalam PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan Syari’ah Indonesia) 2003, yang
berperan mengatur secara teknis dan rinci penjabaran PSAK 59. Tujuan akuntansi
keuangan bank syari’ah salah satunya adalah dapat meningkatkan kepatuhan
kepada prinsip syari’ah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
Kebutuhan informasi seputar kinerja
keuangan syariah merupakan tuntutan dari persaingan yang semakin ketat,
seirirng pemberlakuan UU No 10 Tahun 1998 sebagai dasar hukum dari
beroperasinya lembaga perbankan syari’ah.
Penggunaan laporan rugi laba menyebabkan hasil
analisis belum menunjukkan hasil yang tepat karena laporan laba rugi merupakan
laporan yang lebih memperhatikan direct
stakeholders (pemilik modal), berupa pencapaian profit yang maksimal,
dengan mengesampingkan kepentingan dari pihak lain (karyawan, masyarakat,
sosial dan pemerintah).
Laporan nilai tambah merupakan laporan keuangan yang
lebih menekankan prinsip full disclosure dan
didorong akan kesadaran moral dan etika. Adanya laporan nilai tambah telah
merubah mainstream tujuan akuntansi
dari decision making bergeser kepada
pertanggungjawaban sosial.
Penelitian menggunakan metode deskriptif komparatif,
yakni dengan mendeskripsikan hasil temuan berupa kinerja keuangan PT.BSM tahun
2003 dan 2004 yang menggunakan prndekanan laba rugi dan nilai tambah, dan
dilanjutkan dengan melakukan komparasi terhadap hasil temuan untuk mendapatkan
pemahaman yang memadai tentang hasil temuan. Sumber data penelitian tersebut
adalah laporan keuangan PT.BSM tahun 2003 dan 2004 dan literature terkait.
Hasil penelititan menunjukkan bahwa dengan
menggunakan pendekatan nilai tambah, rasio kinerja keuangan PT.BSM tahun 2003
dan 2004 lebih besar dibanding dengan pendekatan laba rugi. Perbedaan rasio
kinerja keuangan ini desebabkan adanya perbedaan konsep teoritis filosofis dari
akuntansi yang digunakan, yang menyebabkan perbedaaan konstruksi penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan yang berkaitan dengan laba atau nilai tambah
Profil PT.Bank Syari’ah
Mandiri (BSM).
Atas perubahan Undang-undang No.7 Tahun 1992 yang
melahirkan UU No.10 Tahun 1998 menyebabkan pengaruh besar terhadap dunia
perbankan. Banyak perusahaan perbankan mulai melakukan langkah-langkah menuju
merger sampai pada akhirnya memilih menjadi bank syariah dengan suntikan modal
dari pemilik.
Kinerja Keuangan PT.BSM
Melalui setrategi “ Agresive
Maintenance Strategic” dalam meningkatkan volume bisnis, sepanjang
Tahunke-empat berdirinya, BSM terus melakukan perburuan nasabah baru melalui
penyediaan beragam produk dan layanan, sosialisasi proaktif, promosi terarah,
kegiatan pemasaran serta pelayanan yang lebih prima. Seiring dengan itu
dilakukan pula pembenahan kualitas sumber daya organisasi.
sumberdaya
organisasi (sumberdaya insani, sistem dan prosedur kerja serta struktur
organisasi).
Kinerja
Keuangan PT. BSM Tahun 2003 dengan Pendekatan Nilai Tambah
adanya penambahan laporan Nilai Tambah
dalam laporan keuangan bank syari’ah adalah, merupakan upaya untuk
mengalihkan laporan keuangan yang semula lebih bersifat direct stakeholders,
kepada direct dan indirect stakeholders. Serta adanya upaya untuk
menggeser tujuan laporan keuangan bank syari’ah yang semula berupa penyediaan
informasi keuangan untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomi dan
penyediaan informasi tentang kepatuhan terhadap prinsip syari’ah.
Kinerja Keuangan
PT. BSM dengan Pendekatan Laba Rugi Tahun 2004
Komisi Fatwa Dewan Syari’ah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), pada Desember 2003. Mengemukakan fatwa tentang
keharaman bunga bank itu, telah memberikan kepastian sekaligus paying hukum
dari sisi syari’ah kepada nasabah dan calon nasabah bank syari’ah.
Hal ini memberikan sinyal kuat bahwa masa darurat, bagi diterimanya konsep
bunga bank dalam syari’ah Islam, telah berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar