Rabu, 16 Januari 2013

TUGAS AUDIT


TUGAS
AUDITING 1



OLEH :
MARIANI
B1C1 09 126



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011

AUDIT PLAN, AUDIT PROGRAM, AUDIT PROCEDURES, AUDIT TEKNIK, RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS

A.   AUDIT PLAN (PERENCANAAN PEMERIKSAAN)
Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi sebagai berikut:
          “pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”.
Perencanaan  audit meliputi:
·        Pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan.
·        Sifat, luas, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas satuan usaha.
·        Pengalaman mengenai satuan usaha, dan pengetahuan tentang bisnis satuan usaha.
Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain:
·        Masalah yang berkaitan dengan bisnissatuan usaha tersebut dan industry dimana satuan usaha tersebut beroperasi di dalamnya.
·        Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.
·        Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi akuntansi yang segnifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan.
·        Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan.
·        Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.
·        Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.
·        Kondisi yang memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit.
·        Sifat laporan audit  yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas.
Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan dan supervisi biasanya mencakup review terhadap catatan auditor yang berkaitan dengan satuan usaha dan diskusi dengan staf lain dalam kantor akuntan dan pegawai satuan usaha tersebut.
Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan sebaik-baiknya (understanding client business), termasuk sifat  dan jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribusi dan lain-lain.
Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor dalam;
·        Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus.
·        Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah, direview dan dikumpulkan dalam organisasi.
·        Menilai kewajaran estimasi
·        Menilai kewajaran representasi manajemen
·        Mempertimbangkan kesesuaianprinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya.
Isi dari audit plan mencakup:
·        Hal-hal mengenai klien, meliputi:
1.     Bidang usaha klien, alamat, nomor, telephon, facsimile dll.
2.     Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian)
3.     Accounting policy (kebijakan akuntansi)
4.     Neraca kompratif dan perbandingan penjualan, laba/rugi tahun lalu dan sekarang.
5.     Client contact
6.     Accounting, auditing,  dan tax problem
·        Hal-hal yang mempengaruhi klien
Bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi/surat kabar, antara lain: business news, ekonomi keuangan Indonesia.
·        Rencana kerja auditor
1.     Staffing
2.     Waktu pemeriksaan
3.     Jenis jasa yang diberikan
4.     Bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien
5.     Time schedule


B.   AUDIT PROGRAM
Audit program membantu auditor ddalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan. Audit program harus menggariskan dengan rinci, prosedur audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit.
 Audit program yang baik harus mencantumkan:
·        Tujuan pemeriksaan
·        Prosedur audit yang akan dijalankan
·        Kesimpulan pemeriksaan
Sebagian KAP menggunakan audit program yang sudah distandarisasi dan digunakan di setiap kliennya, sebagian lagi menggunakan audit program yang disusun sesuai kondisi dan situasi di perusahaan  (tailor made). Akan lebih baik  jika audit program dibuat terpisah untuk compliance test dan substantive test.
C.   AUDIT PROCEDURES DAN AUDIT TEKNIK
Audit procedures adalah langkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif. Audit procedures dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-bahan bukti (audit evidance) yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan.

D.   RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS
Dalam PSA No. 25, diberikan pedoman bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI):
1.     Risiko audit dan materialitas mempengaruhi penerapan standar auditing, khususnya standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan, serta tercermin dalam laporan audit bentuk baku.
2.     Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang tanggung jawab dan fungsi auditor independen.
3.     Konsep materialitas mengakui bahwa beberapa hal, baik secara individual atau keseluruhan.
4.     Laporan keuangan mengandungsalah saji material apabila laporan keuangan tersebut mengandung salah saji yang dampaknya secara individual atau keseluruhan, cukup segnifikan.
5.     Dalam perencanaan audit, auditor berkepentingan dengan masalah-maslah yang mungkin material terhadap laporan keuangan.
6.     Dst.

Tidak ada komentar: