Rabu, 16 Januari 2013

METODE KUANTITATIF SEBAGAI ALAT BANTU AUDITOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


METODE KUANTITATIF SEBAGAI ALAT BANTU AUDITOR
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Sebelum manajer dapat menentukan apa yang seharusnya dilakukan untuk membuat proses manajemen strategi berjalan lebih efektif, manajemen perusahaan harus melakukan pengukuran yang merefleksikan kinerja perusahaan saat ini. Salah satu alat yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan adalah strategic audit.
Strategic audit merupakan suatu pengujian dan pengevaluasian terhadap wilayah yang terkena implikasi atau dipengaruhi oleh pelaksanaan proses manajemen strategi dalam perusahaan. Untuk keperluan strategic audit ini tidak ada metode baku atau metode tertentu yang dianjurkan. Tiap perusahaan dapat merancang dan mengaplikasikan format auditnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.
1.            Pengertian Metode Kuantitatif
Metode Kuantitatif, merupakan penilaian perusahaan dalam bentuk data yang diringkas dan diatur menurut angka sebelum kesimpulan dideskripsikan berdasarkan tindakan pengendalian strategi. Walaupun data yang dikumpulkan dari pendekatan ini lebih mudah untuk diringkas dan diatur, namun untuk menginterpretasikan apa yang dimaksud oleh pengukuran kuantitatif ini sangatlah sulit dan subyektif juga sifatnya
Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. (Tuban, 1972 dalam Solimun, 2001). Render, B., et al, 2006 mengemukakan metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial & Ekonomi.
Metode kuantitatif berlandaskan pada anggapan-anggapan tertentu yang telah disusun terlebih dahulu, jika anggapan-anggapan tersebut tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, apalagi jika menyimpang jauh maka keampuhan metode ini tidak dapat dijamin atau bahkan dapat menyesatkan
Umumnya pendekatan kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya, semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
2.            Sifat dan Penggunaan Prosedur Audit Analitis
Profesi audit internal makin banyak menerapkan teknik-teknik analitis. Prosedur Audit Analitis/PAA (analytical auditing procedures/APP) disebut juga prosedur analitis, yakni merupakan studi dan perbandingan hubungan-hubungan diantara berbagai informasi, baik keuangan maupun nonkeuangan. Informasi yang bisa dibandingkan adalah :
·         Informasi periode sekarang dengan periode sebelumnya
·         Informasi keuangan dan operasional periode sekarang dengan anggaran dan prakiraan
·         Informasi dengan informasi serupa dalam fungsi-fungsi organisasional lainnya
·         Hubungan antara informasi keuangan dengan nonkeuangan yang sesuai.
Prosedur Audit Analitis/PPA meliputi :
a.    Analisis trend (trend analysis)
merupakan bentuk khusus dari PAA yang digunakan terutama untuk menganalisis perubahan dalam saldo-saldo akun, informasi keuangan lainnya, atau informasi operasional dari waktu ke waktu. Analisis tren disebut analisis horizontal karena digunakan untuk menelusuri saldo akun atas elemen operasi dari waktu ke waktu (Sawyer:2003). Analisis tren disebut juga dengan analisis naik-turun karena dengan analisis tersebut diketahui kenaikan atau penurunan dari masing-masing akun. Agar tren itu dapat diperbandingkan maka harus dipenuhi beberapa syaratnya, antara lain prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan pada waktu melakukan pencatatan akuntansi dilakukan secara konsisten dan selama periode bersangkutan tidak terjadi.
b.    Analisis rasio (ratio analysis)
adalah bagian terpisah dari analisis trend yang terutama digunakan untuk membandingkan hubungan antar akun laporan keuangan pada satu titik waktu. Analisis rasio bisa digunakan baik untuk akun laba rugi maupun neraca. Dua metode analisis rasio yang umumnya digunakan adalah laporan dalam presentase ( common size statement ) dan rasio-rasio keuangan (Sawyer:2003). Analisis rasio merupakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan yang digunakan untuk menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Analisis rasio merupakan konversi data dari laporan keuangan menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Analisis rasio dilakukan dengan membandingkan 2 (dua) atau lebih item keuangan, biasanya dari tahun yang sama. Informasi ini berguna untuk mengevaluasi prospek masa depan, risiko operasi dan risiko keuangan. 
c.    Analisis regresi (regression analysis)
digunakan untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variable. Analisis ini mengukur perubahan dalam satu variable seiring dengan perubahan pada variable lain (Sawyer:2003). Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih variable independen (variable penjelas atau bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variable dependen berdasarkan variable independen yang diketahui.
d.    Perbandingan periode ke periode.
Analisis perbandingan laporan keuangan, merupakan metode dan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan kenaikan atau penurunan persentase, perbandingan rasio dan persentase dari total.
e.    Perbandingan dengan anggaran, prakiraan, dan informasi ekonomi.
f.     Perbandingan dengan penyebab independen atau factor-faktor terkait.
  
3.            Metode-metode Riset Operasi (RO) Lainnya
Adapun metode-metode riset operasi lainnya adalah sebagai berikut :
a.    Teori Probabilitas
Teori ini mengacu pada probabilitas bahwa beberapa kejadian akan terjadi atau mengacu pada frekuensi keterjadian dalam jumlah percobaan tak terbatas. Ekspektasi rasio dari kemungkinan kejadian, disatu sisi dengan total percobaan di sisi lain, hal ini didasarkan pada data yang diperoleh dari pengalaman.
Rasio probabilitas merupakan presentase dari nol (tidak mungkin) sampai satu (pasti). Misalnya, probabilitas bahwa matahari akan terbit dari timur adalah hal yang pasti (satu). Probabilitas bahwa matahari akan terbenam ditimur adalah tidak mungkin (nol).
b.            Jaringan
Jaringan membantu manajer memvisualisasikan operasi yang dibutuhkan, kebutuhan sumber daya, waktu, biaya, dan urutan kejadian dalam proyek-proyek besar yang kompleks. Jaringan memberikan gambaran diagramatik dari urutan kejadian dan langkah-langkah kritis dalam proyek. Analisis jaringan membantu manajemen dalam memahami bagaimana proyek harus dilakukan dan mengidentifikasi cara-cara yang mungkin untuk merevisi atau memperpendek urutan aktivitas guna mempercepat atau memperkecil biaya. Metode keputusan jaringan yang diketahui paling baik adalah program evaluation and review technique-PERT (teknik evaluasi dan penelaahan program) dan critical path method-CPM (metode jalur kritis).
c.            Bagan Gantt
Bagan gantt adalah teknik penjadwalan proyek yang membagi setiap proyek ke dalam aktivitas-aktivitas yang memiliki estimasi waktu mulai dan selesai. Bagan gantt memungkinkan pengambilan keputusan untuk secara visual menelaah penyajian anggaran waktu proyek dan memungkinkan perbandingan lanjutan dengan waktu actual. Kesederhanaannya memungkinkan memodifikasi jadwal secara mudah.
d.            Model-model Persediaan
Penggunaan yang paling umum adalah control persediaan dan penjadwalan produksi. Model kuantitas pesanan ekonomi (EOQ) memiliki asumsi-asumsi: Permintaan persediaan diketahui dengan pasti dan bersifat konstan, dan Persediaan segera diisi pada level nol (tidak ada waktu tunggu dan tidak terjadi kehabisan persediaan).
Biaya-biaya yang harus dipertimbangkan dalam model persediaan adalah sebagai berikut: Biaya pemesanan, mencakup semua biaya tambahan yang berkaitan dengan pemesanan, Biaya penyimpanan, mencakup semua biaya tambahan yang berkaitan dengan penyimpanan persediaan, dan Biaya kekurangan/kehabisan persediaan, mencakup biaya akibat hilangnya penjualan, hilangnya penjualan di masa sepan, dan hilangnya keinginan pelanggan untuk membeli.
e.            Analisis Sensitivitas
Digunakan untuk menguji perilaku model terhadap kondisi-kondisi yang berubah. Lebih khusus lagi, analisis ini berkaitan dengan perubahan solusi model sebagai akibat dari adanya perubahan dalam parameter-parameter masalah.
f.             Kurva Pembelajaran
Menggambarkan bahwa begitu orang-orang memperoleh pengalaman, maka mereka bisa mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Kurva pembelajaran berarti ada sifat pembelajaran yang didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang.
g.            Simulasi
Simulasi didefinisikan sebagai proses mengembangkan ukuran-ukuran kinerja system dengan melakukan eksperimen sampling terhadap model system. Hal ini merupakan teknik yang digunakan untuk membuat ukuran-ukuran kinerja untuk masalah kebijakan yang berbagai komponennya bersifat acak. Teknik ini melibatkan pendefinisian tujuan model, memformulasikan model, memvalidasi model, merancang eksperimen, dan melakukan simulasi.
h.            Pohon Keputusan
Pohon keputusan bermanfaat jika solusi membutuhkan proses pengambilan keputusan secara berurutan. Tujuan dari pohon keputusan adalah memilih seperangkat strategi yang sesuai yang akan menghasilkan ekspektasi nilai tertinggi. Pohon keputusan berguna bagi auditor internal dalam pengambilan keputusan yang akan mereka lakukan.
i.              Pemprograman Dinamis
Disebut juga teori maksimisasi. Teknik ini digunakan jika seluruh rangkaian dari keadaan atau tindakan telah terjadi dan keputusan di tiap keadaan tergantung pada keputusan yang dibuat pada keadaan sebelumnya. Teknik ini memungkinkan seorang internal auditor untuk menentukan secara matematis konsekuensi keputusan dari periode ke periode.
j.              Memperkerjakan Para Ahli
Standar-standar dan pernyataan audit ini menunjukkan bahwa mengaudit sebuah model bukanlah proses yang sederhana. Auditor harus memiliki pengalaman dengan riset operasi dan computer. Jika keahlian ini tidak tersedia pada departemen audit internal, maka dibutuhkan bantuan ahli dari luar departemen. Laporan final evaluasi tetap merupakan opini auditor. Manajemen menginginkan opini auditor internal, bukan opini konsultan.
4.            Teknik Analisis Khusus : Beberapa Model
Beberapa pendekatan dapat dipakai untuk membantu  auditor  mempelajari teknik analisis khusus.

a.            Probability Models
Teknik probabilitas merupakan teknik yang banyak dipakai secara umum, bahkan sejumlah teknik baru telah diturunkan dari teknik probabilitas, seperti critical path methods (CPM). Teknik probabilitas merupakan pengembangan dari teori peluang.
Terdapat 3 subyek berbeda dalam mempelajari teknik probabilitas, yaitu :Jumlah peristiwa yang terjadi menunjukkan total jumlah peristiwa yang mungkin terjadi, Kapan peristiwa atau kejadian harus ditambahkan untuk memperoleh probabilitas, dan Kapan peristiwa atau kejadian harus digandakan untuk memperoleh probabilitas.
Adapun aplikasi dari model probabilitas tidak hanya berguna untuk performance audit,  tetapi juga dapat dipakai dalam semua tingkatan aktivitas (misalnya aktivitas produksi, personal, dan riset) yang dapat diaudit untuk kepentingan ekonomis maupun efisien.
b.            Balancing Models
Model ini merupakan model yang paling dikenal dan melibatkan akuntan dan auditor didalamnya. Berikut analisis untuk balancing model sebagaimana dinyatakan oleh GAO (General Accounting Ofiice) :
·         Estimasi measurable consequence. Estimasi harus dibuat untuk mengatisipasi konsekuensi yang dapat diukur sebagaimana estimasi seluruh biaya dan input sumber daya dilakukan dalam berbagai keadaan dan berbagai level sumber daya yang tersedia. Konsekuensi yang dapat diukur tersebut terdiri dari efektivitas, efek samping dan pertimbangan distribusi.
·         Assessing provisional ordering. Sekali estimasi dari alternative total dan konsekuensi incremental dibuat, alternative telah diestimasi, alternative harus dijajarkan pada suatu perintah. Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam assessing provisional ordering yaitu : Cost-effectiveness: berfokus pada sumberdaya yang diharapkan untuk dikonsumsi dan seberapa jauh tujuan dapat dicapai. Cost-benefit: efek samping dan pertimbangan distribusi disatukan dalam pendekatan ini. Secara teori, pendekatan ini lebih baik dari cost effectiveness. Dan Cost-value: merupakan teknik yang dipakai untuk mendapatkan ukuran tertimbang kuantitatif yang dapat diterima untuk membandingkan kandungan nilai dari setiap alternative.
c.            Linear Programming Models
Maksimal atau minimalnya suatu hubungan dapat ditentukan untuk setiap tipe aktivitas (misalnya produksi, personel, keuangan, transportasi, dan riset)
a.            Queuing Models. Banyak masalah yang dijumpai auditor yang berhubungan dengan Queuing (kepadatan akibat antrian), misalnya mekanik menanti bagian perbaikan pesawat, pembeli menanti penjual, pasien rumah sakit menunggu untuk pelayanan. Semua adalah bentuk Queuing.
b.            Game theory models, model ini digunakan ketika organisasi mengoptimalkan hasil dalam situasi kompetisi.
c.            Network analysis models,  dalam usaha mencapai tujuan, organisasi harus mengikuti langkah tertentu. Hal tersebut dapat dikumpulkan dalam suatu order untuk menetapkan tanggungjawab yang harus diikuti.
d.            Markov chain models, dalam bebrapa aktivitas atau program di mana ada –kondisi dari perubahan keadaan, markov chain models, dapat digunakan untuk analisis kondisi-kondisi dari perubahan tersebut, dan dapat memberikan solusi yang optimal.

5.            Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
a.    Mendefinisikan masalah. Secara sederhana, masalah merupakan perbedaan (gap) antara situasi yang diinginkan dengan kenyataan yang ada. Jika seorang mahasiswa ingin memperoleh nilai A, tetapi ternyata hasil yang didapatkan kurang dari itu, maka mahasiswa tersebut menghadapi masalah. Pada dasarnya, semua langkap pengambilan keputusan dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi perbedaan yang ada antara yang diharapkan dan yang terjadi.
b.    Mengembangkan model. Model adalah representasi dari sebuah situasi nyata. Model dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk; seperti model fisik, logika, atau matematika. Miniatur mobil atau maket rumah adalah contoh model fisik, sedang aliran listrik dengan rangkaian tertentu atau air mengalir dengan pola saluran tertentu adalah model logika untuk arus lalu-lintas. Model ekonomi yang menyatakan bahwa pendapatan merupakan fungsi dari konsumsi dan tabungan merupakan contoh model matematika. Dalam langkah pengembangan model dikenal istilah variabel yang nilai-nilainya akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Dalam kasus nyata, variabel-variabel ini sebagian dapat dikendalikan dan sebagian yang lain tidak. Lama lampu merah pada lampu pengatur lalu lintas dapat dikendalikan dengan mudah, namun laju kendaraan dan jumlah kendaraan yang melewati sebuah jalan tidak mudah dikendalikan.
c.    Mengumpulkan data. Data yang akurat sangat penting untuk menjamin analisis kuantitatif yang dilakukan menghasilkan keluaran seperti yang diinginkan. Sumber data untuk pengujian model dapat berupa laporan-laporan perusahaan seperti laporan keuangan dan dokumen perusahaan lainnya, hasil wawancara, pengukuran langsung di lapangan dan hasilsampling statistik.
d.    Membuat solusi. Solusi yang diambil dalam pendekatan kuantitatif dilakukan dengan memanipulasi model dan dengan masukan data yang dihasilkan pada langkah sebelumnya. Banyak metode yang bisa dilakukan dalam membuat solusi, seperti memecahkan persamaan (model matematika) yang sudah dikembangkan sebelumnya, menggunakan pendekatantrial and error dengan data masukan yang berbeda-beda untuk menghasilkan solusi ”terbaik”, atau menggunakan algoritma atau langkah-langkah penyelesaian detil khusus yang telah dikembangkan. Apapun metode yang digunakan, solusi yang dihasilkan haruslah praktis (practical) dan dapat diterapkan (implementable). Solusi ”terbaik” yang dihasilkan harus tidak rumit dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
e.    Menguji solusi. Untuk menjamin bahwa solusi yang dihasilkan merupakan yang terbaik, maka pengujian harus dilakukan, baik pada model ataupun pada data masukan. Pengujian ini dilakukan untuk melihat akurasi (accuracy) dan kelengkapan model dan data yang digunakan. Untuk melihat akurasi dan kelengkapan data, data yang diperoleh dari berbagai sumber dapat dimasukkan ke dalam model dan hasilnya dibandingkan. Model dan data yang akurat dan lengkap seharusnya menjamin konsistensi hasil. Pengujian ini penting dilakukan sebelum analisis hasil dilakukan.
f.     Menganalisis hasil. Analisis hasil dilakukan untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan jika sebuah keputusan telah dipilih. Selanjutnya implikasi langkah-langkah yang dilalukan juga harus dianalisis. Dalam langkah ini analisis sensitivitas (sensitivity analysis) menjadi sangat penting. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah-ubah nilai-nilai masukan model dan melihat perbedaan apa yang terjadi pada hasil. Dengan demikian, analisis sensitivitas akan membantu untuk lebih memahami masalah yang dihadapi dan kemungkinan-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut.
g.    Mengimplementasikan hasil. Langkah implementasi ini dilakukan dengan menerapkan hasil analisis ke dalam proses-proses yang terdapat dalam perusahaan. Tidak kalah penting dalam langkah ini adalah memonitor hasil dari penerapan solusi. Namun, perlu disadari bahwa implementasi hasil analisis (solusi) bukanlah tanpa hambatan. Salah satu hambatan yang mungkin dihadapi adalah bagaimana meyakinkan pihak manajemen bahwa solusi yang ditawarkan merupakan yang terbaik dan akan memecahkan masalah yang ada. Dalam kasus ini, analisis sensitivitas atas model yang dihasilkan sekali lagi dapat digunakan untuk menjual solusi yang dihasilkan kepada pihak manajemen.
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4414/26.htmSumber:
http://nurulindarti.wordpress.com/2009/09/metode-kuantitatif.html
http://www.ut.ac.id/2009/10/internal-audit.html

Tidak ada komentar: