PROSES RISET
Nur Indriantoro (1999): Penelitian sebagai proses untuk
mengembangkan pengetahuan dan menjawab suatu masalah memerlukan terpenuhinya
suatu persyaratan-persyaratan antara lain yaitu, sebagai berikut:
a)
Merupakan
penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu
b)
Menggunakan
metode ilmiah
c)
Mengumpulkan
bukti yang cukup representative sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
d)
Menggunakan
penalaran logis dan tidak memihak (bias) dalam menarik kesimpulan.
Proses penelitian untuk penelitian
terapan dan dasar menurut Uma Sekaran (2003:72). Penyelidikan ilmiah dalam
metode hipotesis-deduktif dapat dibahas terkait dengan dua aspeknya yang
berbeda, -- proses (process)
menyusun kerangka konseptual dan hipotesis untuk pengujian, dan desain (design), yang meliputi perencanaan studi
actual, berurusan dengan aspek tertentu seperti alokasi studi, pemilihan
sampel, serta pengumpulan dan analisis data.
1.
Ruang Lingkup Riset
Menurut Nur Indriantoro (1999): lingkup penelitian yang
lebih spesifik, yaitu penelitian bisnis. Definisi penelitian bisnis adalah
proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk
membantu pembuatan keputusan bisnis. Penelitian bisnis mengalami perkembangan
pesat sejalan dengan perkembangan lingkungan bisnis. Kemajuan teknologi
komputer, komunikasi, transportasi dan permanufakturan merupakan faktor utama
yang menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan mengarah pada
kompetisi bisnis yang ketat dalam skala global.
Lebih lanjut Nur Indriantoro menjelaskan, kebutuhan
informasi yang valid dan andal sebagai dasar untuk pembuatan keputusan
manajemen, mendorong perkembangan, dan kebutuhan penelitian bisnis, termasuk
diantaranya adalah penelitian manajemen dan akuntansi.
a)
Lingkup
penelitian manajemen
Lingkup penelitian manajemen dapat di kelompokkan antara
lain ke dalam bidang-bidang: bisnis umum, pemasaran dan penjualan, keuangan
(finance), manajemen dan perilaku organisasi,
dan sistem informasi manajemen.
b)
Lingkup penelitian
akuntansi
Lingkup penelitian
akuntansi antara lain dalam bidang: akuntansi keuangan, investasi dan pasar
modal, akuntansi manajemen, auditing, sistem informasi akuntansi, dan
perpajakan.
Ruang lingkup penelitian yaitu pembatasan atas kajian-kajian
ilmu atas penelitian yang dilakukan.
2.
Jenis Riset
Nur Indriantoro (1999), kegiatan penelitian yang
dilakukan pada berbagai disiplin ilmu pada dasarnya menggunakan metode-metode
penelitian yang relatif tidak berbeda. Pengetahuan mengenai klasifikasi
penelitian, bagaimanapun diperlukan untuk mengenal kategori penelitian dan
mempelajari karakteristik dari masing-masing metode penelitan. Penelitian dapat
diklasifikasikan berdasarkan berbagai sudut pandang, yaitu sebagai berikut:
a)
Berdasarkan
tujuan penelitian
Tujuan penelitian
meliputi, pengembangan teori dan pemecahan masalah. Berdasarkan kedua tujuan
tersebut penelitian diklasifikasikan sebagai berikut:
1)
Penelitian
dasar (basic, pure, fundamental research),
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teori, termasuk
pengembangan dan evaluasi terhadap konsep-konsep teoretis. Penelitian dasar
selanjutnya dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam
pengembangan teori, yaiut:
-
Penelitian
Deduktif adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji (testing) hipotesis melalui validitas
teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu.
-
Penelitian
Induktif merupakan tipe penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau hipotsis melalui
pengungkapan fakta (fact finding).
Tipe penelitian ini menekankan pada kebenaran dan realitas fakta untuk
menghindari adanya teori-teori atau opini-opini yang membingungkan.
2)
Penelitian
terapan (applied research), yaitu
tipe penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis.
Penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan spesifik dalam rangka
penetuan kebijakan, tindakan, atau kinerja tertentu. Penelitian terapan lebih
lanjut dapat diklasifkasikan menjadi:
-
Penelitian
evaluasi (evaluation research), yang
digunakan untuk mendukung pemilihan terhadap beberapa alternatif tindakan dalam
proses pembuatan keputusan bisnis.
-
Penelitian
pengembangan (research and development),
yang dimaksudkan untuk mengembangkan produk baru atau penegmbangan proses untuk
menghasilkan produk.
-
Penelitian
aksi (action research), yang bertujun
untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan memecahkan masalah
tertentu.
b)
Berdasarkan
karakteristik masalah yang diteliti, penelitian dapat diklasifiksikan menjadi,
sebagai berikut:
1)
Penelitian
historis (historical research),
merupakan penelitian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena
masa lalu (historis).
2)
Penelitian
deskriptif (descriptive reserach)
merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari
suatu populasi.
3)
Studi
kasus dan lapangan (case and field study),
merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar
belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti serta interaksi dengan
lingkungan.
4)
Penelitian
korelasional (correlational research)
merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan
korelasional antara dua variabel atau lebih
5)
Penelitian
kausal komparatif (causal-comparatif
research) merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubunga sebab-akibat antara dua variabel atau lebih, tetapi peneliti tidak
melakukan manipulasi terahadap variabel independen.
6)
Penelitian
eksperimen (ekxperimental research)
merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah yang sama dengan
penelitian kausal komparatif, yaitu mengenai hubungan sebab-akibat antara dua
variabel atau lebih dimana peneliti melakukan manipulasi terhadap variabel
independen.
c)
Berdasarkan
jenis data, penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1)
Peenelitian
opini (opinion research) merupakan
penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang (responden).
2)
Penelitaian
empiris (empirical research)
merupakan penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan
observasi atau pengalaman.
3)
Penelitian
arsip (archival research) merupakan
penelitian terhadap fakta yang tertulis (dokumen) atau berupa arsip data.
3.
Persiapan Riset
Dalam metode penelitian, peneliti harus mengetahui dan
memahami tahap-tahap penelitian. Dalam menyusun suatu rancangan penelitian,
peneliti harus benar-benar memahami bagaimana langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam proses penelitian. Melliong dalam bukunya mengklasifikasi
tahap-tahap penelitian menjadi dua bagian, yaitu :
1)
Tahap Penelitian secara Umum yang terdiri dari :
1)
Tahap
Pra-lapangan. Terdapat enam tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti,
ditambah dengan satu pertimbangan yaitu etika penelitian lapangan.
Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
-
Menyusun
rancangan penelitian. Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan
dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami
berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun
menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan
rancangan penelitian serta pemahaman dalam penyusunan teori.
-
Memilih
lapangan penelitian. Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori
substansif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif
sifatnya. Dalam menentukan lapangan penelitian kita harus mempelajari dan
mendalami fokus serta rumusan lapangan penelitian.
-
Mengurus
Perizinan. Yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melakukan penelitian
adalah siapa saja pihak yang berwenang dalam memberikan izin bagi pelaksanaan
penelitian dan juga persyaratan lain yang diperlukan dalam mengurus perizinan.
-
Menjajaki
dan Menilai Lapangan. Pada tahapan ini, peneliti baru melakukan orientasi
lapangan dan dalam hal-hal tertentu telah menilai keadaan lapangan. Tujuan dari
tahapan ini adalah untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan
keadaan alam supaya peneliti dapat mempersiapkan diri serta menyiapkan
perlengkapan yang diperlukan.
-
Memilih
dan Memanfaatkan Lingkungan. Informan adalah penyelidik dan pemberi informasi dan
data. Seorang peneliti perlu memiliki seorang informan yang mempunyai banyak
pengalaman tentang latar penelitian yang berguna bagi peneliti dalam mencari
dan melengkapi informasi dari penelitiannya.
-
Menyiapkan
Perlengkapan Penelitian.Sebelum melakukan penelitian, peneliti sejauh mungkin
sudah menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan
sebelum terjun ke dalam kancah penelitian.
-
Persoalan
etika Penelitian. Peneliti hendaknya menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan, adat kebiasaan, nilai dan norma sosial serta kebudayaan masyarakat
yang menjadi latar penelitiannya.
2)
Tahap
Pekerjaan Lapangan. Dalam tahapan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan
serta sambil mengumpulkan data.
-
Memahami
Latar Penelitian dan Persiapan Diri.
-
Pembatasan
latar dan peneliti. Peneliti hendaknya mengenal adanya latar terbuka dan
tertutup. Selain itu peneliti juga harus tahu bagaimana cara menempatkan diri
sebagai peneliti yang dikenal atau tidak.
-
Penampilan.
Dalam hal ini, peneliti harus menyesuaikan penampilan dengan latar penelitian,
seperti pakaian dan tingkah laku.
-
Pengenalan
hubungan peneliti di lapangan. Hubungan akrab antara subjek dan peneliti
alangkah baiknya harus dibina. Hal ini akan sangat berguna bagi peneliti dalam
menggali informasi karena antara peneliti dan subjek penelitian dapat saling
bekerja sama dengan saling bertukar informasi.
-
Jumlah
waktu studi. Seorang peneliti hendaknya perlu menentukan pembagian waktu agar waktu
yang digunakan di lapangan dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.
-
Memasuki
Lapangan
-
Keakraban
Hubungan. Dalam menjalin keakraban hubungan, sikap peneliti hendaknya pasif,
hubungan yang perlu dibina berupa rapport, yaitu hubungan antara peneliti dan
subjek yang sudah melebur sehingga seolah tidak ada lagi dinding pemisah di
antara keduanya.
-
Mempelajari
bahasa. Selain mempelajari bahasa dari latar penelitiannya, peneliti juga harus
mempelajari simbol-simbol yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi subjek
penelitiannya.
-
Peranan
peneliti. Peneliti harus dapat berperan aktif di tempat penelitiannya bahkan
kadang kala peneliti dipaksa berperan ketika mengahadapi masalah yang terjadi
selama proses penelitian.
-
Berperan-serta
Sambil Mengumpulkan Data
-
Pengarahan
batas studi. Pada waktu menyusun usulan penelitian, peneliti harus dapat
mengarahkan batas studi agar dapat memutuskan apakah mengikuti permulaan,
sebagian,atau seluruh kegiatan suatu peristiwa sosial.
-
Mencatat
data. Proses penelitian, peneliti diwajibkan untuk mencatat data yang kemudian
dapat dilengkapi dan disempurnakan bahkan dikembangkan untuk menjadi bahan
penelitian.
-
Petunjuk
tentang cara mengingat data. Peneliti tidak dapat melakukan pengamatan sambil
membuat catatan yang baik sambil melakukan pekerjaan lain. Untuk itu diperlukan
trik-trik tersendiri dalam mengingat data.
-
Kejenuhan,
keletihan, dan istirahat. Ada masanya peneliti akan merasa jenuh dan letih
dalam menjalani proses penelitian tersebut. Maka dari itu, peneliti memerlukan
istirahat yang cukup untuk menyegarkan kembali pikirannya.
-
Meneliti
suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan. Dalam menghadapi konflik,
hendaknya peneliti bersikap netral, tidak memihak dan menengahi persoalan dan
pertikaian yang sedang terjadi.
-
Analisis
di lapangan. Seorang peneliti, khususnya peneliti kualitatif mengenal adanya
analisis data di lapangan walaupun analisis data secara intensif barulah
dilakukan sesudah ia selesai melakukan penelitian di tempat tersebut.
2)
Tahap Penelitian secara Siklikal
Pada tahap ini tidak dibedakan antara
proses penelitian, kegiatan pengumpulan datanya terlebih dahulu, namun
menyatupadukan kegiatan pengumpulan data dengan analisis data. Jika peneliti
mengikuti model seperti ini maka berturut-turut ia melaksanakan pengamatan
deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi,
pengamatan terpilih, analisi komponen, dan analisi tema.
Dalam bukunya, Melliong menjelaskan analisis data sebagai berikut :
a)
Analisis
Data. Analisis data dapat dilaksanakan langsung bersama-sama dengan pengumpulan
data. Ada empat tahap analisis data yang diselingi dengan pengumpulan data
yaitu:
-
Analisis
Domein. Analisis domein dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan
berperanserta/ wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan
lapangan.
-
Analisis
Taksonomi. Setelah selesai analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara
terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti untuk
memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan
kontras.
-
Analisis
Komponen. Selanjutnya dilakukan wawancara atau pengamatan terpilih untuk
memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan pertanyaan kontras.
-
Analisis
Tema. Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara
holistik pemandangan yang sedang diteliti.
-
Interpretasi
Data. Intrepetasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang
lebih mendalam dan luas terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
4.
Variabel Riset
Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau
membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek
atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang
berbeda. Contoh: unit produksi, absensi, dan motivasi. (Uma Sekaran, 2003: 115)
Menurut Sugiyono, pengertian variabel adalah :“Variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. (2009 :
38)
Menurut Zainal
Mustafa, tentang operasional variabel adalah :“Pendefinisian variabel secara
operasional adalah memberikan gambaran bagaiamana suatu variabel akan diukur,
jadi variabel harus mempunyai pengertian yang spesifik dan terukur, dan
didasarkan pada tujuan penelitian dan teori-teori yang relevan”. (2009 : 40)
Jenis-jenis variabel adalah sebagai berikut: (Uma Sekaran,
2003)
a)
Variabel
terikat (dependent variabel, disebut
juga varibel kriteria –criterion variable)
merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti atau variabel utama
yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Tujuan peneliti adalah
memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau
memprediksinya.
b)
Variabel
bebas (independent variable disebut
juga variabel prediktor –predictor
variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara
positif atau negatif.
c)
Variabel
moderator (moderating variable)
adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan
variabel bebas.
d)
Variabel
antara (intervening variable) adalah
varabel yang mengemuka antara waktu variabel bebas mulai bekerja memengaruhi
variabel terikat, dan waktu pengaruh variabel bebas terasa pada variabel
terikat.
5.
Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan
dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa factor yang dianggap penting untuk masalah. Teori tersebut mengalir secara
logis dari dokumentasi penelitian sebelumnya dalam masalah. Menggabungkan
keyakinan logis seseorang dengan penelitian yang dipublikasikan,
mempertimbangkan keterbatasan dan hambatan ssituasi, adalah sangat penting
dalam membangun dasar ilmiah untuk meneliti masalah penelitian. Singkatnya,
kerangka teoritis membahas saling ketergantungan antar variabel yang dianggap
perlu untuk melengkapi dinamika situasi yang sedang diteliti. Dari kerangka
teoritis bias disusun hipotesis yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori
yang dirumuskan valid atau tidak. (Uma Sekaran, 2003:114)
Setelah mempelajari jenis variabel yang berbeda yang
dapat berlaku dalam sebuah situasi dan bagaimana hubungan antar variabel
tersebut dapat dibangun, sekarang kia akan melihat bagaimana cara membuat model
konseptual atau kerangka teoretis untuk penelitian kita.
Kerangka teoretis merupakan fondasi dimana seluruh
proyek penelitian didasarkan. Kerangka teoretis adalah jaringan asosiasi yang
disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dinggap
relevan pada situasi masalah dan
diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan dan survei
literatur. Pengalaman dan intuisi juga berperan dalam menyusun kerangka
teoreti. (Uma Sekaran, 2003)
Komponen kerangka teoretis menurut Uma Sekaran
Kerangka teoretis yang baik mengidentifikasi dan
menamakan variabel-variabel penting dalam situasi yang relevan daengan definisi
masalah. Kerangka teoretis secara logis menjelaskan sangkut-paut antarvariabel
tersebut. Hubungan antara variabel bebas, variabel terikat, dan jika tepat,
variabel moderator dan antara diuraikan. Jika terdapat variabel moderator,
adalah penting untuk menjelaskan bagaimana dan hubungan spesifik seperti apa
yang akan terjadi.
6.
Penyusunan Hipotesis
Definisi hipotesis menurut Uma Sekaran sebagai hubungan
yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang
diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut
diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka
teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian.
Fungsi hipotesis adalah sebagai berikut: (Nur
Indriantoro, 1999)
a)
Hipotesis
menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional.
b)
Hipotesis
menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris.
c)
Hipotesis
digunakan sebagai pedoman untuk memlih metode-metode pengujian data.
d)
Hipotesis
menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Pengembangan hipotesis
(Nur Indriantoro, 1999)
Hipotesis dikembangkan dari telaah teoretis atau
literature. Sumber literatur, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dapat
berasal dari literatur yang dipublikasikan (jurnal, buku teks, text-database) atau literatur yang tidak
dipublikasikan (skripsi, tesis, disertasi, paper, makalah seminar)
Rumusan Hipotesis (Nur Indriantoro, 1999)
Kriteria
Rumusan hipotesis yang baik setidaknya mempertimbangkan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1)
Berupa
pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian.
Tujuan penelitian
adalah memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.
2)
Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan
maksud untuk dapat diuji secara empiris.
Agar dapat diuji,
hipotesis harus menyatakan secara jelas variabel-variabel yang diteliti dan
dugaan mengenai hubungan antar variabel.
3)
Berupa
pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.
Bebeap teori
kemungkinan saling bertentangan antara yang satu dengan yang lain atau teori
yang satu lebih kuat daripada teori yang lain.
Format
Rumusan hipotesis dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk
rumusan, diantaranya dalam bentuk:
1)
Format
pernyataan “Jika-Maka” atau proposisi
Hipotesis penelitian
dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan
“Jika-Maka” atau proposisi yang menyatakan hubungan antar variabel dan
perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan
variabel-variabel tetentu yang dapat diuji.
2)
Format
Hipotsis Nol
Hipotesis nol (null
hypotheses) merupakan hipotesis yang menyatakan suatu hubungan antar variabel
yang definitif atau eksak sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan bahwa
tidak ada hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti.
3)
Format
Hipotesis Alternatif
Hipotesis alternatif
(alternative hypotheses) merupakan lawan pernyataan dari format hipotesis nol
yang menunjukkan adanya hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel
yang diteliti.
7.
Desain Riset
Desin riset
merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelititan yang ciri-cirinya adalah sbb: (umar, 2001)
a)
Desain dalam merencanakan penelitian
Pemilihan
desain biasanya dimulai ketika peneliti sudah merumuskan hipotesisnya. Desain
untuk perencanaan penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penelitian
sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun
dalam membuat kesimpulan.
b)
Desain dalam melaksanakan penelitian
Suchman,
yang dikutib Natsir (1988), desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas 4
macam yaitu:
-
Desain
sampel
-
Desain
instrumen
-
Desain
anĂ¡lisis
-
Desain
administrasi
DAFTAR REFERENSI
Inriantoro, Nur
dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi
penelitian bisnis. BPFE. Yogyakarta
Melliong.2004. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Posda Karya
Uma Sekaran.2003. Research
Methods for Business : A Skill – Building Approach, John Wiley & Sons,
Inc., New York
Tidak ada komentar:
Posting Komentar