Rabu, 16 Januari 2013

PEMERIKSAAN AKTIVA TETAP


PEMERIKSAAN AKTIVA TETAP

A.   Sifat dan Contoh Aktiva Tetap
Aktiva tetap (fixed assets) disebut juga property, plant dan equipment.
Menurut PSAK No.14, hal 16.2 & 16.3-IAI,2002
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Beberapa sifat atau ciri aktiva tetap adalah :
1.    Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau diperjual belikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.
2.    Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
3.    Jumlahnya cukup material.
Fixed Assets atau aktiva tetap  dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1.    Fixed Tangible Assets (aktiva tetap berwujud):
a.    Tanah (Land)
b.    Gedung (Building)
c.    Sumber Alam (Natural Resources)
2.    Fixed Intangible Assets (aktiva tetap tak berwujud) :
a.    Hak Patent
b.    Goodwill
c.    Franchise

B.   Tujuan Pemeriksaan (Audit Objektive) Aktiva Tetap.
1.    Internal control yang cukup baik atas aktiva
2.    Aktiva tetap yang tercantum dalam neraca betul-betul ada, masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan.
3.    Penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan (periode diperiksa) betul-betul merupakan capital expenditure, diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benar .
4.    Diposal (penarikan) aktiva tetap sudah dicatat dengan benar di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
5.    Pembebanan penyusutan dalam tahun yang diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan SAK, konsisten, dan apakah perhitungannya telah dilakukan dengan benar.
6.    Aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
7.    Aktiva tetap yang disewakan, jika ada apakah pendapatan sewa sudah diterima perusahaan.
8.    Aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai (impairment).
9.    Penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

C.   Prosedur Pemeriksaan Aktva Tetap:

1.    Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap
2.    Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting Scedhule aktiva tetap.
3.    Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan general ledger atau sub ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
4.    Vouch penambahan serta pengurangannya dari fixed assets tersebut.
5.    Periksa phisik dari fixed asset s tersebut.
6.    Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.
7.    Capitalization policy dan depreciation policy yang dijalankan konsisten dengan yang sebelumnya.
8.    Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita dapat mengetahui pengeluaran termasuk kelompok Capital Expenditure dicatat sebagai Revenue Expenditur.
9.    Fixed asset yang diasuransikan dan apakah Insurance coveragenya cukup atau tidak.
10. Test perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya penyusutan diperkirakan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya penyusutan.
11. Periksa notulen rapat, perjajnjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank, untuk memeriksa apakah ada Fixed Assets yang dijadikan sebagai jaminan atau tidak.
12. Apakah ada commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk membeli atau menjual Fixed Assets.
13. Untuk Construction In Progress, periksa penambahannya dan apakah ada yang harus di transfer ke Fixed Assets.
14. Aktiva tetap yang diperoleh melalui Leasing, periksa Lease agreement dan accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar akuntansi Leasing.
15. Aktiva tetap  yang dijadikan agunan kredit di bank.
16. Aktiva tetap yang disewakan kepada pihak ketiga, jika ada apakah pendapatan sewa sudah dibukukan dan diterima perusahaan.
17. Aktiva tetap yang mengalami penurunan harga (impairment).
18. Periksa penyajian dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.



Contoh Penyajiannya:
Di Neraca
                                                Catatan No.                  31/12/2002                  31/12/2001
AKTIVA TETAP :
Harga Perolehan                         9                          Rp. 2.230.000.000   Rp.2.000.000.000
Akumulasi Penyusutan                                          Rp.    525.000.000    Rp.   240.000.000
                                                                                    Rp. 1.705.000.000   Rp.1.760.000.000

                                                                       

Tidak ada komentar: